Friday, February 09, 2007 |
PEMBUAL
|
Kau selalu datang ke sini dengan bualanmu. Dan kau selalu bercerita, bahwa kau telah bertemu dengan pembual-pembual yang lainnya. Katamu, mereka selalu pergi kemana-mana dengan mengendarai awan putih di atas air ludah yang selalu berbau harum.
Dan katamu juga, mereka memakai sepatu dari jiwa-jiwa sahabatnya. Mereka selalu bernyanyi, mendendangkan lagu-lagu derita karibnya.
Kau katakan lagi, bahwa kau ke sini datang dengan mengendarai ular berkepala bayi manusia. Katamu, suatu saat ular ini akan tumbuh menjadi seekor naga besar tanpa taring, yang akan mengoyak moyak sejarah manusia. Dari matanya yang bening menyorot tajam sinar yang lebih terang dari matahari, dan hembusan nafasnya adalah kematian. Kematian seluruh kehidupan; Hidupku, hidupmu, hidup kita! Kau mati, aku mati, kita semua mati! Hingga dapat kukatakan di hari upacara penguburanku, Setidaknya akulah yang membesarkan ia.
Kemudian kau pergi begitu saja. Ah…
Malang, 22 juni 2000
|
|
0 Comments: |
|
|
 |
|
|
|