Friday, February 09, 2007 |
MANIFESTO LELAKI
|
Berlari kencang aku seorang remaja Di saat malam dan langit berpendar pendar Citra yang kusemangati dengan kembang api Di kala sebayaku tertidur dilelap mimpi
Maka aku menolak setiap mimpi Jika ia adalah merjan merjan belantara yang tak pasti Selimut rahasia tak mudah ditelanjangi Dan akan kuasah taring atas nama pagi
tidakkah kau ingin tidur, sayang?
Aku tak tunduk pada kesiasiaan Tidur adalah jedah peristirahatan Dan bukan penyerahan diri pada kegilaan
tapi hari sudah teramat larut malam!
Malam dan siang apa beda Ini tetap kamar sempit yang sama Matahari tak tidur juga bumi Aku adalah poros bagi diri; Pemantik atas setiap gejolak dan sunyi
sungguh keras kepala,seperti ayahmu...
Berlari kencang aku tak lagi seorang remaja Tubuh baja jiwa baja Ruhku diam dalam wujud yang tak diam Ruh yang bersemayam dengan kehendak tak pejam
Ia menjadi cahaya Bagi semesta badan yang setiap saat akan padam Maka aku menolak padam Tidur lelap dalam damai kebodohan
kau pula lelakiku, sayang!
dan tak lagi ingusan!
Malang, 14 des ‘05
|
|
0 Comments: |
|
|
 |
|
|
|
|
|